pemeliharaan bibit gaharu
Tahap awal dalam membudidayakan tanaman gaharu adalah ketersediahan lahan yang cocok untuk penanaman jenis tanaman ini, karena tanaman gaharu memerlukan tanaman inang atau ada persentasi kerapatan cahaya yang harus di atur bila ingin mendapatkan hasil yang maksimal. kemudian untuk tahap kedua adalah ketersediaan bibit tanaman serta penanganan serta pemeliharaan bibit tersebut.
Untuk artikel kali ini akan dijelaskan mengenai tata-cara pemeliharaan dan penanganan bibit gaharu agar bibit tersebut dapat tumbuh dengan maksimal dan siap tanam. dengan metode yang saya kutip dari blog Laksmana Nursery yang juga menyediakan berbagai jenis bibit gaharu kualitas bagus di daerah wisata sumatera utara, tepatnya kota wisata prapat yang terkenal dengan danau toba nya. oke, kita mulai ulasan mengenai topik kita.
1. Pemeliharaan Bibit Gaharu cara Penyungkupan
Bahan dan alat yang diperlukan :
- Polybag ukuran 10 cm x 15 cm
- Media tanam : topsoil (humus), kompos dan pasir (2:1:1) (jangan pupuk kimia)
- Bambu untuk pembuatan sungkup (tergantung ukuran besar kecilnya sungkup).
- Plastik bening (untuk sungkup)
- Lakban/ plaster
- Tali pengikat
A. Pemilihan Lokasi
Lokasi persemaian hendaknya berada pada daerah yang ternaungi (di bawah tegakan). Dihindari penempatan bibit berada langsung di bawah terik matahari. Apabila tidak terdapat naungan tegakan yang cukup, dapat dilakukan pemasangan paranet/shading net dengan persentase 50-75% (paranet tidak diletakkan langsung diatas sungkup). Lokasi juga hendaknya dekat dengan sumber air.
B. Penyiapan Media Tanam
- Media tanam adalah campuran topsoil dengan kompos dan pasir dengan campuran 2:1:1. Sebaiknya dihindari penggunaan pupuk kimia.
- Media tanam dimasukkan ke dalam polybag dengan ukuran 10 cm x 15 cm atau dapat juga ukuran yang lebih besar (15 x 20 cm). Ukuran polybag juga dipengaruhi ketersediaan lahan pembibitan. Polybag yang berukuran besar memerlukan lahan persemaian yng lebih luas.
- Polybag yang telah terisi disusun dengan lebar maksimal 20-30 baris dengan panjang bedengan disesuaikan dengan banyaknya bibit yang disemaikan.
C. Penanaman
- Bibit yang telah tersedia sebaiknya direndam dalam air bersih selama 30 menit setelah dikeluarkan dari kardus.
- Bibit ditanamkan ke dalam polybag dengan terlebih dahulu membuat lubang sebesar ukuran perakaran bibit pada media tanam pada polybag.
- Setelah ditanami dilakukan penyiraman secukupnya.
D. Pembuatan Sungkup
- Pembuatan sungkup dilakukan dengan ukuran tinggi 40 – 50 cm dengan lebar adalah ukuran penyusunan polybag (20 baris) dan panjang tergantung panjang susunan polybag.
- Pertama kali dibuat tiang utama pada bagian pangkal-tengah-ujung bedengan dengan galangan/ palang dari pangkal – ujung bedengan.
- Kemudian dibuat busur-busur dari bambu dengan jarak antar busur maksimal 1 (satu) meter. Ujung masing-masing busur ditancapkan ke dalam tanah di samping posisi bibit terluar serta bagian tengah busur diikatkan pada galangan/palang.
- Plastik benih (jangan hitam) dipasang setahap demi setahap mulai dari pangkal ke ujung. Bersamaan dengan pemasangan plastic dilakukan penyiraman hingga bibit jenuh air dan seluruh plastic bagian dalam basah. Hal ini dilakukan hingga seluruh kerangka sungkup tertutup erat plastic.
- Kedua ujung sungkup (yang akan berbentuk kubah panjang) ditutup rapat dengan lakban/plaster sehingga udara tidak dapat keluar masuk. Pada kedua bagian ini (pangkal dan ujung) plastic pelapis sebaiknya dua rangkap untuk menghindari kebocoran.
- Seluruh pinggir plastic yang berada didekat permukaan tanah ditutupi dengan tanah dengan rapat.
E. Pemeliharaan
- -Bibit dipelihara dalam sungkup selama +/- 2 bulan. Selama ini kegiatan pemeliharaan yang dilakukan adalah melakukan control minimal 1 minggu sekali dengan memperhatikan kondisi kelembaban di dalam sungkup. Apabila bibit terlihat kering maka dilakukan penyiraman kembali hingga polybag terlihat jenuh air. Dalam penyiraman tersebut dihindari pembuka sungkup dengan ukuran besar sehingga cukup dimasuki selang saja.
- Setelah lebih kurang 2 bulan, sungkup dibuka setahap demi setahap (Dilarang membuka sungkup sekaligus) misal setengah meter sehari. Selama pembukaan sungkup tetap dilakukan penyiraman secukupnya.
- Setelah semua sungkup dibuka, sebaiknya bibit disiram sekali sehari (terutama pada musim kemarau) hingga bibit siap didistribusikan.
- Untuk menghindari akar bibit menembus tanah sebaiknya setiap dua bulan sekali dilakukan penggeseran bibit.
2.Pemeliharaan Bibit Gaharu Cabutan/Stump
Berikut ini kami sampaikan beberapa catatan untuk mendukung keberhasilan pemeliharaan bibit gaharu (Aquilaria malaccensi) yang berasal dari cabutan/stump (pengiriman dari tempat lain) :
- Pemeliharaan bibit yang berasal dari cabutan/stump harus terlebih dahulu dikondisikan dengan penyungkupan. Pemeliharaan bibit tanpa penyungkupan beresiko kegagalan walaupun bedeng pemeliharaan telah diletakkan di bawah naungan sekalipun. Ikuti petunjuk teknis pembuatan sungkup sebagaimana yang kami lampirkan. Sungkup terbuat dari plastic dan plastic sungkup tersebut dapat diperoleh dari toko peralatan pertanian atau toko plastic.
- Media tanam sebaiknya merupakan campuran topsoil : kompos : pasir (2:1:1)
- Penyiraman pertama harus betul-betul jenuh air dan penyiraman berikutnya hanya dilakukan jika media tanam terlihat kering. Dalam penyiraman tersebut dihindari membuka sungkup ukuran besar, cukup hanya dimasuki selang/lobang kecil.
- Peletakan sungkup/bedeng pemeliharaan harus di bawah naungan tegakan (sebaiknya rindang) sehingga tidak ada sinar matahari langsung dengan intensitas tinggi dan lama. Paranet/shading net 75% diperlukan jika naungan tegakan kurang dan sebaiknya diatas sungkup diberikan lagi jerami/ pelepah daun kelapa/sawit. Periksa jika terjadi kebocoran pada sungkup.
- Hindari membuka-tutup sungkup cukup sering. Dengan pembuatan sungkup yang tepat, kondisi di dalam sungkup akan terlihat mengembun dan tidak kering. Jika terlalu sering membuka dan menutup sungkup bibit beresiko kematian.
- Setelah 3-4 minggu, sungkup dibuka secara bertahap, dilarang membuka sungkup sekaligus. Contoh : hari pertama dibuka 0,5 meter, hari kedua 1 meter dan seterusnya. Jika dibuka sekaligus bibit beresiko kematian.
- Setelah dikeluarkan dalam sungkup, bibit dipeliharan dibawah naungan paranet dan sebaiknya juga di bawah tegakan agar tercipta iklim yang baik bagi pertumbuhan bibit.
4 komentar:
bagus sekali, sangat berguna. terimakasih informasina
bibit gaharu Aquilaria Malaccensis, Aquilaria Microcarpa asli kalimantan
Jual bibit gaharuh dari indukan yg sudah berumur 50 thun siap antar seluruh Indonesia tinggi 20 sampai 50 cm harga 2000 / bibit stok kami saat ini ada 700 rb dan anakan tinggi 5 sampai 15 cm harga 1200 / bibit
bibit gaharu Aquilaria Malaccensis, Aquilaria Microcarpa asli kalimantan
Jual bibit gaharuh dari indukan yg sudah berumur 50 thun siap antar seluruh Indonesia tinggi 20 sampai 50 cm harga 2000 / bibit stok kami saat ini ada 700 rb dan anakan tinggi 5 sampai 15 cm harga 1200 / bibit
Gaharu adalah sejenis kayu dengan berbagai bentuk dan warna yang khas, memiliki kandungan damar wangi, berasal dari pohon atau bagian pohon penghasil gaharu, sebagai akibat dari proses infeksi yang terjadi secara alami atau buatan pada pohon Aguilaria sp (Thymelaeaceae).
Harga 1 Batang Pohon Agarwood bisa mencapai beberapa ribu dollar USD per kilogram, makanya Pohon Ini disebut sebagai “POHON YANG SANGAT MAHAL DI DUNIA – ”MOST EXPENSIVE TREES IN THE WORLD”
Setelah Penyulingan Harga Minyak Gaharu Bisa Mencapai Sekitar USD 5,000 ~ USD 10,000/kg dan Setelah Dibuat Menjadi Cairan Extract Harganya Mampu Mencapai Lebih Dari USD 30,000 atau Rp. 300.000.000,- / Liter.
Posting Komentar
Komentar anda...