Rabu, 30 November 2011

walll (53) Hujan hanya turun tiap ribuan tahun sekali, Dalam wujud curahan metana cair, udara beracun memudarkan cahaya matahari menjadi keremangan jingga yang tak ada habisnya. dan diangkasa berkabut tampaklah planet bercincin Saturnus.

Namun di bulan saturnus berukuran besar bernama 'TITAN' ini ada dunia yang amat mirip dengan dunia kita "Bumi". "Titan adalah dunianya peter pan" Kata Tobias Owen dari university of Hawaii institute for Astronomy " Bulan ini memiliki semua materi serta elemen untuk membentuk sebuah planet yang mirip dengan bumi", Katanya, "Tapi tak punya kesempatan untuk berkembang"  atmosfir padatnya dipenuhi asap Hidrokarbon, mirip los angeles yang penuh polusi udara, hujan badai metana yang jarang muncul menciptakan sungai-sungai dadakan yang menoreh kanal-kanal pada bukit-bukit rendah di titan dan terus menuju sebuah dataran luas berpasir.

Seperti bumi, titan mungkin memiliki aktifitas geologis dan gunung berapi - versi lamban dan dingin dari gunung yang memuntahkan campuran mirip lava dan air setengah cair dan aminia. yangg paling menarik, angin-angin lembut titan membawa campuran yang kaya akan molekul organik, mirip zat yang membentuk materi dasar bagi kehidupan di bumi.

Para ilmuwan planet telah terbiasa membayangkan titan dalam khayalan. kini mereka telah mengunjunginya. Sebuah tim penyelidik antaraiksa bernama Cassini telah bersinggungan dengan bulan-bulan dan cincin-cincin saturnus dan memandang planet raksasa itu. Tak lama setelah tiba, Cassini bahkan meluncurkan penyelidik ke dua yang lebih kecil bernama Huygens, yang mendarat di permukaan Tittan. Titan merupan satu dari sekian pencapaian terbaik misi yang diharapkan dapat mengungkap awal pembentukan tata surya ini. dari hidrogen metalik asing dalam perutnya Hingga bongkahan-baongkahan kecil pada cincin-cincinnya, bulan-bulannya seperti si aneh Phoebe Yang ber-es hingga Enceladus yang menyemburkan geiser Hangat, Saturnus menyediakan petunjuk tenteng bagaimana tata surya terbentuk 4,6 miliar tahun lalu dan menyokong kehidupan. "plane beserta cincin dan bulannya menghubungkan kita dengan struktur dan evolusi tata surya dalam skala besar" Kata ilmuwan planet Jeff Cuzzi.

Saturnus Lamban menyibak rahasianya. Pada tahun 1610 Galileo menemukan hal yang paling mengagumkan dari planet ini, cincin-cincinnya. Namun, melalui teleskop primitifnya, dugaanya meleset dengan mengira cincin-cincin itu sebagai benda yang menempel sisi-sisi saturnus. Baru pada tahun 1656-lah Astronom belanda Christian Huygens ( seperti nama wahana penyelidik titan ) mengenali hakikat keduanya. HUygens juga memperhatikan suatu kilatan lemah diluar cincin-cincin. ia adalah sebuah bulan yang belakangan diberi nama Titan dalam mitologi yunani, Yang berkuasa selama masa-masa permulaan bumi.

Sejak itu dekade demi dekade, Para astronom mengenali Bulan-bulan yang lebih kecil ukurannya, terakhir berjumlah 56. pada tahun 1940-an, saat teleskop mulai berkembang, perangkat ini menangkap kabut di sekeliling titan, tanda awal  bahwa, lain dari bulan manapun di tata surya, ia memiliki atmosfer padat. akhirnya penyelidik-penyelidik antariksa  pertama melewati saturnus - Pioner 11 di Tahun 1979 serta Voyager 1 & 2 pada tahun 1980 dan 1981. sambil lalu mereka mengambil Foto-foto jarak dekat planet ini, cincin serta bulannya. Mereka juga mendapatkan bukti, Titan adalah sebuah bukti awet yang membeku.

Kini, setelah berabad-abad penasaran dan antisipasi, para ilmuwan akhirnya dapat memandang saturnus lekat-lekat. sebuah silinder logam sepanjang 6,7 meter di tempeli beragam peralatan sains dan di mahkotai antena putih mirip piring cangkir, Cassini-Huygens di bangun nasa, European Space Agency, dan Italian Space Agency. perangkat ini meluncur menuju Saturnus Pada tahun 1997 dan tiba pada 30-Juni-2004 Untuk memulai Setidaknya empat tahun masa penjelajahan.

Saat mendekati ujung penjelajahan yang jauhnya 3,5 miliar kilometer, Cassini turun ke kedalaman 20.000 kilometer awan kuning planet ini, dengan berani menerobos jalan diantara cincin-cincin luar. cincin ini tampak rapi, namun mereka sebenarnya merupakan kumpulan reruntuhan: dari sebesar tungau hingga gedung berlantai 3. sebongkah kerikil tersesat dan menabrak  saat Cassini  melaju melalui  cincin dengan kecepatan lebih dari 110.000 kilometer perjam saja dapat mengakhiri misi seharga 3,4 miliar dolar ini. Tim Mitchelb pada Jet Propulsion Laboratory NASA di Pasadena, California, dengan cemas memonitori sinyal-sinyal hingga Cassini, masih tetap utuh, benar-benar menempati orbitnya dan mulai memantau sekelilingnya.

Dikalahkan  dalam hal ukuran hanya oleh plenet Jupiter, Saturnus dapat memuat lebih dari 700 buah bumi.namun planet ini hampir keseluruhannya terdiri dari hidrogen yang lebih ringan dari air. bila dijatuhkan ke dalam samudra yang cukup luas untuk menampung diameternya yang berukuran 120.500 Kilometer, planet ini akan mengapung, mirip sebuah spons raksasa. planet ini berputar begitu cepatnya hingga diameter equatornya 11.800 kilometer lebih besar daripada diameter kutub-kutubnya. karena begitu cepatnya hingga satu hari di saturnus hanya berlangsung kurang dari 11 jam.

Dikarenakan Saturnus terdiri dari gas, planet ini tak memiliki penanda yang tepat untuk mengungkap kecepatan presisi rotasinya. Namun bagian intinya yang padat menghasilkan medan magnet yang kuat yang ikut berputar bersama planet ini, selama lebih dari dua tahun belakangan, Cassini telah mengukur waktu rotasi medan magnet yang hasilnya adalah 10 jam 47 menit dan 6 detik, walaupun tak ada yang yakin planet ini berputar pada kecepatan yang sama, namun medan magnet ini juga membuka jendela tentang bagian inti Saturnus.

Saturnus bermula dari awan debu dan gas berbentuk cakram yang berputar mengelilingi matahari yang baru lahir 4,6 miliar tahun lampau.sedikit demi sedikit partikel-partikel menggumpal hingga gravitasi mengambil alih, menarik materi-materi hingga membentuk gumpalan-gumpalan besi dan batu yang lebih besar lagi, satu diantaranya mungkin beberapa kali lipat dari massa bumi. adalah cikal bakal yang menjadi Saturnus.

Lambat laun gravitasi yang dimiliki oleh inti yang terbentuk dari batuan ini menarik banyak awan gas hidrogen.gas ini mengendap disekitar inti, dan massa planet pun dengan cepat bertambah. tekanan memuncak, menekan lapisan paling dalam Hidrogen dengan kerasnya sehingga para ilmuwan percaya bahwa gas ini berubah menjadi logam cair -  penghantar listik yang luar biasa. arus listrik yang mengalir melalui hidrogen metalik menghasilkan medan magnet yang kuat bagi Saturnus.

Lebih dari 4 miliar tahun kemudian inti tersebut masih menahan panas dari awal pembentukannya, mengakibatkan banyak aliran panas  keatas di atmosfer - dalm planet ini. mereka menghasilkan angin-angin supersonik, termasuk yang tercepat di tata surya dengan kecepatan 1500 kilometer perjam, serta menciptakan sistem-sistem cuaca yang luas. " kami menyaksika badai, kilat,zona berawan serta fitur aneh mirip ombak di atmosfer," kata Kevin Baines dari Jet Propulsion Laboratory NASA. Hanya ujung aymosfer Saturnuslah  yang tertutup lapisan kabut asap berwarna kekuningan, cuacanya mereda. disini, diawan-awan yang lebih tenang , matahari di kejauhan menghasilkan bayangan-bayangan bergerak, disebabkan sistim cincin saturnus yang luas

Dari ujung ke ujung, cincin-cincin utama merentang sekitar 265.500 kilometer. namun ketebalan cincin runtuhan es ini hanya berkisar 40 meter. Tak ada yang tahu bagaimana cincin-cincin terbentuk, meski beberapa ilmuwan berspekulasi, gravitasi saturnus memecahkan bulan es atau komet, menebarkan pecahannya yang menjadi bahan mentah. apapun sumbernya, cincin-cincin ini terbilang baru dalam ukuran cosmic. namun mereka menyediakan contoh dari sesuatu yang dulu terjadi: cakram partikel-partikel yang mengorbit matahari muda serta hubungannya dengan planet yang baru lahir.

Pada cincin-cincin saturnus ini, bulan-bulan mungil menggantikan planet-planet. gaya gravitasi masing-masing bulan amat kecil. namun, gaya gravitasi bulan-bulan ini membantu menjaga cincin-cincin dengan jalan mencegah partikel-partikel keluar dari orbitnya. sebuah bulan juga mampu menciptakan celah-celah diantara cincin, dan gravitasinya mampu mengirim gelombang densitas yang menggetarkan cincin di dekatnya.

Penyelidik Voyager menangkap tarian ini, tapi Cassini menambahkan detil baru. selama ia melaju melalui cincin-cincin pada bulan juni 2004, misalnya, Cassini melihat adanya bulan-bulan mungil pada cincin A, cincin utama terluar. di cincin F yng lebih jauh dari planet, Cassini menangkap citra cincin-cincin kecil tipis yang saling bertaut, ditemani bulan-bulan mungil yang menarik materi-materi menjadi gumpalan lalu memecahkannya lagi.

"Kami melihat cincin-cincin kecil berinteraksi dengan bulan-bulan serta bulan-bulan kecil mengukir cincin-cincin" Kata cuzzi dan menambah wawasan baru tentang bagaimana tata surya berkembang "hal ini membantu menjelaskan bagaimana planet-planet terbentuk pada cakram-cakram Protoplanet.

Satu sisa sistim tata surya kita masih mengelilingi saturnus: BUlan Phoebe. ia beredar dengan arah kebalikan dari kebanyakan bulan lainnya, petunjuk bahwa bulan ini memiliki sejarah yang lain dari yang lain. Cassini memperhatikan bulan ini mendekati Saturnus pada 2004 dan mengungkap bahwa bulan berdiameter 220 kilometer ini gabungan dari es batu dan kumpulan karbon. ini mirip objek sabuk Kuiper, benda-benda kecil ber-es di tata surya  bagian luar yang diduga sisa materi pembentuk planet-planet luar. saat tata surya terbentuk, sebagian besar dunia-dunia sabuk Kuiper terlempar jauh melewati Pluto. Namun Phobe boleh jadi merupakan sebuah objek sabuk Kuiper yang tertinggal, terperangkap dalam orbit Saturnus muda

Bulan-bulan utama Saturnus lainnya mungkin lahir dari gumpalan es, batu, dan debu yang sama dengan yang telah melahirkan planet itu sendiri, namun mereka merupakan hal yang benar-benar berbeda. Cassini mengungkapkan beberapa tidak lebih dari sekumpulan reruntuhan lepas, termasuk Hyperion, sebuah massa berbentuk kentang sepanjang 360 kilometer. bulan-bulan yang lebih besar,lebih padat dan memiliki fitur permukaan yang khas, terbentuk oleh kecelakaan-kecelakaan sejarah atau oleh panas internal serta aktivitas geologis yang dicetuskan

Gambar-gambar dari Voyager , misalnya,menunjukkan bahwa bulan Lapetus yang berdiameter 1.456 kilometer terbelah menjadi berwarna hitam dan putih, aeperti simbol Yin-Yang kosmis. Para peneliti menduga bulan ini terbentuk dari nyaris semuanya es murni, pada bagian yang terlihat terang dan terselubung dalam batuan serta material organik pada bagian gelapnya.

Cassini menemukan misteri-misteri lain. Lapetus mengembung di bagian tengahnya, seperti Saturnus, dan memiliki punggung gunung dua kali lebih tinggi dari Himalaya, yang merentang sepanjang 1.500 kilometer di daerah Equatornya, kebayankan dibagian gelap bulan ini. " Tak ada yang mengerti akan hal ini," Kata Peter Thomas dari Cornell University.

Yang paling mengusik diantara bulan-bulan Saturnus adalah yang terbesar Titan. pada desember 2004, enam bulan setelah tiba di Saturnus, Cassini meluncurkan bagian terpenting dari misinya, Penyelidik mirip piring cangkir bernama Huygens. tiga minggu kemudian, Huygens menyelami atmosfir berasap Titan.

Di kompleks perkantoran yang putih mengilat di European Space Operations Center di Darmstadt,Jerman. ratusan ilmuwan, siswa, dan jurnalis memenuhi sebuah auditorium dan menunggu sinyal-sinyal awal dari Titan. sebuah model  kuning besar Saturnus, bersinar tertimpa cahaya TV. percakapan dalam bahasa Inggris, Prancis, Jerman, dan Itali berseliweran bak meteorit tersesat. ini mencerminkan asal Huygens yang bersifat internasional.

Huygens asli, bergerak sepuluh kali lebih cepat dari peluru senjata.telah masuk atmosfer bagian luar Titan hanya satu jam sebelumnya. didera gesekan udara, perisai panas penyelidik ini mencapai 1.500 derajat celcius. dalam hitungan menit huygens melambat dan mendingin. parasut-parasut dibuka, perisai panas dibuka dan huygens melayang bak selembar daun dalam angin Titan, Kamera-kamera dan mikrofon-mikrofon merekam cuaca didunia yang jauh.

Saat Huygens mendarat, orang-orang menyesaki auditorium besar it.u para pengontrol misi itu telah menerima sinyal-sinyal dari Huygens. ini merupakan penyelidik itu selamat dalam pendaratan.

Dikirim melalui Cassini, sinyal-sinyal tadi butuh 67 menit untuk mengembara dari Saturnus ke Bumi. Akhirnya, pukul 5 petang, Southwood naik ke podium. ia mengumumkan secara resmi penyelidik itu tiba dengan selamat.

Kini penelitian dimulai agar sinyal-sinyal diproses komputer menjadi citra-citra. jam demi jam berlalu dengan lambat. tiba-tiba citra hitam putih kabur tampak di televisi-televisi yang mengelilingi auditorium. diambil dalm perjalanan turun, mereka menggambarkan bukit-bukit bergerombol dan dataran gelap.

Citra-citra lain datang, temasuk mozaik yang tersusun begitu cepat yang menunjukkan panorama luas dari udara. akhirnya citra pertama dari darat muncul. gambarnya berwarna - lanscape jingga mencolok, dihiasi bebatuan. perbukitan rendah tampak di kejauhan. hingga larut malam, kerumunan terus mengerubungi monitor yang menampilkan citra.

Pada saat itu misi singkat Huygens telah usai. orbit Cassini telah membawanya keluar jangkauan Huygens, hingga dalam dua jam ke depan Huygens masih saja mengirim sinyal yang tak lagi bisa ditangkap, sampai baterenya habis.

Sebuah kerusakan mencemari pendaratan. setengah dari citra sebanyak 350, hilang akibat kegagalan komunikasi. bahkan bila segalanya berjalan mulus, huygens dapat melihat sebagian keccil dari Titan. tapi ini cukup untuk menjawab beberapa pertanyaan penting sebellumnya, tak ada yang tahu apakah huygens akan mendarat di atas batuan  atau medan lembek, atau di samudra metana berminyak. nyatanya penyelidik ini tak menemukan kolam-kolam cairan, tapi ada banyak tanda bahwa, seperti creme brulee - terkadang basah.

"Kami melihat tanda-tanda metana cair mengerus ngarai-ngarai sungai," kata Larry Soderblom dari USGS. "Titan mungkin seperti gurun-gurun kering afrika, tpi dimana hujan hanya turun sekali dalam seratus tahun bahkan dalam seribu tahun. mungkin jika hujan turun, mungkin akan amat deras, seperti luapan banjir" kutup-kutupnya mungkin akan dicurahi lebih banyak lagi, Cassini menyaksikan lansekap yang penuh dihiasi danau-danau metana.

Metana berasal dari bawah kerak titan, tergodok di Reservoir-reservoir hangat berisi air dan material organik yang dalam atau terperangkap di endapan es. selagi lepas ke atmosfer, sejumlah metana jatuh kembali ke permukaan dalam bentuk hujan , sementara sinar ultraviolet dan radiasi lainnya mengubah molekul-molekul metana menjadi senyawa organik kompleks yang turun sebagai hujan es beracun. "Titan adalah pabrik organik terbaik balam tata surya" kata Hunter Waite dari Southwest Research institute. "Ada selapis Hidrokarbon beku, seperti minyak bumi yang menutupi sebagian besar bulan ini. bila bisa menambang titan, anda tak perlu cemas kekurangan minyak."

Lebih dari jutaan tahun, angin Titan Mengukir lautan luas pasir Hidrokarbon ini, menyapu seperti gundukan-gundukan pasir setinggi 100 meter yang terentang dalam deretan pararel sejauh ratusan kilometer. seprti atmosfer kita, atmosfer Titan sebagian besar terbentuk dari Nitrogen, yang merupakan komponen penting bagi kehidupan, begitu pula senyawa kompleks seperti yang ada di udara berasapnya. Titan memiliki beberapa syarat yang diperlukan untuk memulai kehidupan. tapi dalam penemuan paling mengagumkan Cassini sejauh ini, para ilmuwan menemukan tanda-tanda bahwa bulan lain bisa jadi cocok bagi bentuk-bentuk kehidupan sederhana.

Terang bak mercusuar,Enceladus yang tertutup es memantulkan cahaya lebih terang dibandingkan benda lainnya di tata surya.citra-citra Voyager hanya menampakkan beberapa kawah besar yang merusak kemulusan permukaan bulan ini, membuat ilmuwan menduga, proses geologis entah bagaimana telah menghapus luka-luka pada wajah bulan ini. tapi hanya dengan ukuran 500 kilometer. Enceladus tampak terlalu kecil untuk menghasilkan panas yang dibutuhkan dalam aktivitas internal. teka-teki lainya, Enceladus tampaknya memasok material ke cincin E yang ringkih, yang menjadi padat hanya saat dekat dengan bulan ini.

Cassini terbanng rendah untuk menyelidiki. pada dua kesempatan di awal 2005 wahana ini mendeteksi sebuah gangguan aneh pada medan magnet Saturnus. pada 14-juli-2005 ia turun hingga ketinggian 170 kilometer diatas kutub selatan Enceladus. bekerja serempak, instrumen Cassini yang banyak menyelidiki bulan penuh misteri ini, memonitor panas permukaan, jejak-jejak kimiawi, serta medan magnet. data menunjukkan adanya semburan-semburan material ke angkasa dari kutub selatan 4 bulan kemudian, saat matahari di kejauhan menciptakan Siluet Encaladus, Cassini menghasilkan citra yang menunjukkan letusan-letusan mirip  geiser yang terdiri dari  uap air dan partikel es membumbung tinggi ke angkasa.

Suhu dekat kutub selatan lebih panas 70 derajt celcius daripada yang diperkirakan - cukup hangat untuk melelehkan es tepat dibaeah permukaan untuk memasok semburan tadi, yang menyembur dari retakan-retakan memanjang yang memecah es, dijuluki " loreng-loreng harimau" pada es yang baru saja turundisekitar retakan-retakan tadi, Cassini mendeteksi senywa-senyawa sederhana.

Satu misteri terpecahkan. cincin E menggembung dekat bulan karena semburan-semburan memompa partikel-partikel es kesana. kini teka-teki lain muncul: sumber panas. panas bisa saja duhasilkan dari elemen-elemen radioaktip yang terperangkap di dalam Enceladus atau dari gravitasi kuat Saturnus saat ia mengembang kempiskan bulan ini.

Pertanyaan yang lebih penting: bisakah bulan sederhana ini menopang kehidupan? kehidupan yang kita tahu membutuhkan air cair, energi, dan molekul-molekul organik, kata Bob Brown dari university of arizona. bukti ketiganya ada disini,  kita punya campurannya

Cassini dijadwalkan kembali mengunjungi Enceladus sekali lagi dan bila biayanya memungkinkan, mungkin memperpanjang misinya hingga lewat tahun2008 agar dapat terbang lebih sering diatas Enceladus, Titan, dan target utama lainnya. namun para ilmuwan sudah memikirkan penyelidik antariksa dimasa mendatang yang benar-benar akan mencari kehidupan di Enceladus serta mempelajari prasyarat kehidupan di Titan. inilah eksplorasi yang akan membawa kita lebih dekat ke pemahaman akan asal-usul kita sendiri.

Beberapa ilmuwan memimpikan sebuah robot yang akan mendarat di kutub selatan Enceladus dan menurunkan penyelidik melalui retakan-retakan di es untuk mencari kehidupan. ilmuwan lain membayangkan satelit yang mengorbit Titan. Jonathan Lunine, ilmuwan Cassini-Huygens yang juga mempelajari planet-planet disekeliling bintang-bintang, melihat bentuk terpenting dari penjelajahan ini. wilayah ini, "Katanya, "akan menuliskan sejarah baru dalam buku tentang bagaimana kehidupan muncul dialam semesta.

National Geographic Indonesia

Desember 2006

Artikel Terkait



0 komentar:

Posting Komentar

Komentar anda...